Gunungkidul, 18 Juni 2025 – Dalam upaya menjawab tantangan krisis air dan perubahan iklim di wilayah perbukitan karst, Kelompok Tani Rukun Santoso di Padukuhan Temon, Kalurahan Giripurwo, meluncurkan Inovasi Irigasi Kabut Pintar yang terintegrasi dengan sistem panen air hujan dan Internet of Things (IoT). Acara peluncuran dilaksanakan di Demplot Sawah Nglarangan, Padukuhan Temon, Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Purwosari, Kabupaten Gunungkidul.

Gambar 1. Para pemangku kepentingan dari berbagai sektor menghadiri peluncuran irigasi kabut di Dusun Temon.
Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam penerapan teknologi pertanian adaptif iklim untuk mendukung ketahanan pangan di kawasan kering. Irigasi kabut menggunakan partikel mikro air yang disemprotkan langsung ke tanaman, meminimalkan kehilangan air akibat penguapan. Ketika dikombinasikan dengan sistem panen air hujan dan sensor IoT, teknologi ini mampu melakukan kontrol irigasi secara presisi dan otomatis.
Inovasi ini dipasang di area percontohan milik Kelompok Tani Rukun Santoso, dan diharapkan dapat direplikasi oleh kelompok tani lain di wilayah Gunungkidul dan daerah-daerah kering lainnya. Teknologi ini menjadi contoh penerapan teknologi tepat guna berbasis kearifan lokal, menjawab kebutuhan spesifik wilayah tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan.

Gambar 2. Panen cabai secara simbolis oleh YEU, AVPN, dan mitra pemerintah menandai peluncuran sistem irigasi kabut.
“Faktor teknologi sangat membantu masyarakat di sini. Kita melihat bahwa ternyata teknologi pengairan bisa dilakukan hanya dengan satu tombol melalui aplikasi. Saya berterima kasih kepada YAKKUM Emergency Unit dan masyarakat yang telah bersama-sama mengembangkan inovasi ini. Ini sangat penting karena menjadi model yang bisa direplikasi, tidak hanya di sini, tetapi juga di tempat lain. Harapannya, kita bisa melihat potensi kolaborasi dengan pemerintah, sektor swasta, maupun pihak pemangku kepentingan lainnya. Saya berharap peluncuran hari ini dapat menjadi pemantik dan inspirasi bagi teman-teman NGO maupun komunitas.” Charlie Hartono, Country Director AVPN Indonesia.
Acara peluncuran turut dihadiri oleh Dinas Pertanian Gunungkidul, Bapak Tri Wibowo, yang secara resmi meresmikan sistem irigasi tersebut. Turut memberikan sambutan adalah Lurah Kalurahan Giripurwo, Supriyadi; Direktur YEU, Debora Dian Utami; Country Director AVPN Indonesia, Charlie Hartono; Anggota DPRD Gunungkidul, Ibu Ery Agustin Sudiyanri, SE.MM; serta Baryono Buang Prasetyo selaku Panewu Purwosari. Peserta yang hadir termasuk dinas terkait, kelompok tani, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil.
“Kami sangat bersyukur Kelompok Tani Ngudi Mulya dan Kelompok Tani Rukun Santoso menjadi kawan berpikir yang luar biasa. Kolaborasi antara lembaga sosial, kelompok masyarakat, bahkan juga sektor usaha bisa dilakukan jika kita berusaha dan berpikir, kira-kira kita bisa melakukan apa yang dampaknya itu dirasakan tidak hanya oleh satu pihak saja. Tentunya ini dilakukan untuk komunitas juga. Harapannya, ke depan ini juga dapat menjadi media untuk edukasi bagi kelompok tani yang lain, untuk mengembangkan atau mereplikasi sistem irigasi kabut ini. Kelompok Tani Rukun Santoso menjadi mentor untuk kelompok tani yang lain.” ujar Debora Dian Utami, Direktur YEU.
Selain memperkenalkan inovasi, kegiatan ini juga bertujuan untuk menjalin kolaborasi berkelanjutan dengan pemerintah daerah, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya guna mendukung perluasan penerapan teknologi ini ke wilayah rentan lainnya.
Dengan peluncuran ini, diharapkan sinergi lintas sektor terus diperkuat untuk memperluas dampak inovasi dalam meningkatkan ketahanan pangan dan adaptasi perubahan iklim di kawasan rawan kekeringan.
--------------
Penulis: Nanda Annisa Husni - Koordinator Komunikasi, Informasi dan Publikasi
Media Sosial
@yakkumemergency
yakkumemergency